Konsep Safety dan Manajemen Risiko dalam Akreditasi
PUSKESMAS dan FKTP (cara menentukan prioritas pelayanan klinis yg paling beresiko)
Manajemen Risiko
Salah satu upaya untuk menurunkan
KTD adalah dengan menerapkan manajemen risiko. Risiko adalah kerugian yang
mungkin terjadi pada suatu waktu atau kegiatan. Manajemen risiko dapat
didefinisikan sebagai proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,
meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh.
Manajemen risiko efektif untuk
mengidentifikasi pemicu-pemicu terjadinya KTD, dan apabila manajemen dapat
merespon/menindaklanjuti secara tepat waktu maka angka KTD akan dapat
diturunkan secara signifikan.
Kita sebelumnya harus membedakan
dulu antara Risk dengan Hazard. Risiko adalah kejadian yang tidak diharapkan
yang mungkinterjadi pada suatu waktu atau suatu kegiatan. Sedangkan hazard
adalah Sesutu yang bisa menimbulkan kerugian atau korban. Sesuatu yang terpapar
hazard akan menimbulkan risiko.
Apabila kita merujuk pada multi
causal theory dengan menggunakan Swiss Cheese diagram (Reason, 1991) maka
trigger atau pemicu terjadinya KTD adalah lack of procedures, punitive
policies, mixed message, production pressures, sporadic training, clumsy
technology, zero fault tolerance, attention distraction, deferred maintenance.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menangkal pemicu-pemicu tersebut adalah
kebijakan dan prosedur, profesionalisme, team, invididual, lingkungan dan
equipment.
Secara umum risiko-risiko tersebut
dapat digolongkan menurut proses sebagai berikut:
- Risiko pada saat akses ke faskes (misalnya kegagalan melakukan akses, keterlambatan akses, salah menuju/memilih tempat pelayanan)
- Risiko pada saat pendaftaran (kekeliruan identitas rekam medis, rekam medis tidak ditemukan, kartu identitas tertukar, rekam medis tertukar)
- Risiko pada saat pengkajian dan penyusunan rencana asuhan (salah baca hasil pemeriksaan penunjang, salah intepretasi hasil, salah menyusun rencana terapi)
- Risiko pada pelaksanaan (tidak sesuai rencana, kesalahan tindakan, kesalahan diit, kesalahan penulisan resep, kesalahan penyediaan obat, pelayanan tidak hygienis, tidak melakukan monitoring)
- Risiko pada saat evaluasi dan tindak lanjut
- Risiko pada saat kembali ke rumah/masyarakat
Risiko juga bisa dibagi kedalam
sumber-sumbernya :
- Patient care related risks
- Clinical staff related riks
- Non clinical staff related risks
- Facility related risks
- Financial risks
- Other risks
Langkah awal yang harus kita lakukan
adalah risk analysis yaitu kegiatan menentukan estimasi risiko secara
kuantitatif dan kualitatif. Proses mengenali hazard yang mungkin terjadi dan
potensi kegawatan dari hazard tersebut. Lingkup dari analisis risiko
- Apa yang bisa terjadi?
- Kapan itu bisa terjadi
- Faktor-faktor apa yang terkait dengan kejadian tersebut
Proses manajemen risiko ada beberapa
langkah
- Inisiasi – mementukan ruang lingkup manajemen risiko
- Identifikasi risiko
- Risk identification
Apa yang mungkin salah
- Risk analysis
- Apa kemungkinan terjadi (likelihood/probability)
- Apa dampaknya (consequences/severity)
- Risk evaluation
Berapa tingkat risiko apa ada
faktor-faktor yang memitigasi?
- Pengendalian risiko
- Risk reduction
- Risk acceptance
- Output
- Review
- Risk Management Tools
- Risk Documentation
Teknik untuk analisa risiko ada tiga
yaitu:
- Severity Assessment
- RCA (root caused analysis)
- FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
Severity Assessment
Severity assessment menentukan
tingakt keparahan risiko, variable yang digunakan untuk menilai keparahan
adalah dampak risiko dan probabilitas.
Kemungkinan atau probabilitas dibagi
menjadi 5 tingkatan, yaitu
- Frequent (sangat sering terjadi, tiap minggu/bulan)
- Probable (sering terjadi , beberapa kali/tahun)
- Possible (mungkin terjadi, 1 sd 2 kali setahun
- Unlikely (jarang terjadi , 2 sd 5 tahun sekali)
- Rare (sangat jarang terjadi (> 5 tahun/kali)
Dampak dibagi menjadi 5 tingkatan
yaitu
- Extreme
- Major
- Moderate
- Minor
- Minimal
Kedua hal tersbut kalau
dikombinasikan akan menghasilkan tingkatan keparahan yang dibagi menjadi 4
yaitu
- Extreme risk
- High risk
- Moderate risk
- Low risk
Berikut ini adalah table yang
menggambarkan tingkat risiko dan contohnya
Tingkat Risiko
|
Deskripsi
|
Dampak
|
1
|
Minimal
|
Tidak ada cedera
|
2
|
Minor
|
Cedera Ringan misalnya luka lecet,
dapat diatasi dengan P3K
|
3
|
Moderat
|
·
Cedera sedang, missal: luka robek
·
Berkurangnya fungsi motoric/sensorik/psikologis atau intelektual (reversible,
tidak berhubungan dengan penyakit
·
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
|
4
|
Mayor
|
·
Cedera luas/berat, missal: catat, lumpuh
·
Kehilangan fungsi / sensorik/psikologi atau intelektual (ireversibel), tidak
berhubungan dengan penyakit
|
5
|
Extreme
|
Kematian yang tidak berhubungan
dengan penyakit
|
Matrik risiko gabungan yaitu
perkalian dampak dan probability akan terlihat seperti matriks berikut ini:
Dampak
Probabilitas
|
Tak Significant
1
|
MINOR
2
|
Moderat
3
|
Mayor
4
|
Katatrospik
5
|
Sangat sering terjadi
(Tiap minggu/bulan)
5
|
Moderat
|
Moderat
|
Tinggi
|
Ekstrim
|
Ekstrim
|
Sering terjadi
(bbrp kali/tahun)
4
|
Moderat
|
Moderat
|
Tinggi
|
Ekstrim
|
Ekstrim
|
Mungkin terjadi
(1 – < 2 tahun/kali)
3
|
Rendah
|
Moderat
|
Tinggi
|
Ekstrim
|
Ekstrim
|
Jarang terjadi
(> 2 – < 5 th/kali)
2
|
Rendah
|
Rendah
|
Moderat
|
Tinggi
|
Ekstrim
|
Sangat jarang terjadi
( > 5 thn/Kali)
1
|
Rendah
|
Rendah
|
Moderat
|
Tinggi
|
Ekstrim
|
Berdasarkan tingkatan risiko
tersebtu akan diambil tindak lanjut, seperti yang terlihat dibawah ini:
LEVEL/BANDS
|
TINDAKAN
|
EKSTREM
(SANGAT TINGGI)
|
Risiko ekstrem, dilakukan RCA
paling lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke
Direktur RS
|
HIGH
(TINGGI)
|
Risiko tinggi, dilakukan RCA
paling lama 45 hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta
membutuhkan tindakan top manajemen
|
MODERATE
(SEDANG)
|
Risiko sedang dilakukan
investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis
sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya & kelola risiko
|
LOW
(RENDAH)
|
Risiko rendah dilakukan
investigasi sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur rutin
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar